Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  #  |  need help ?

Sensasi Air di Mifan

Written By imran rusli on Thursday, January 1, 2009 | 5:06 AM

Ke mana Anda merayakan tahun baru? Minang Fantasy (Mifan) di Kota Padangpanjang, mungkin bisa jadi pilihan. Dijamin puas, terutama kalau Anda tergolong ‘gila air’.

Tanpa banyak gembar-gembor, Padangpanjang sudah mengukuhkan diri sebagai daerah tujuan wisata utama di Sumbar, setiap hari libur sekitar 10.000 pengunjung dari 19 kota/kabupaten di Sumbar meluruk ke kota ini, begitu juga pengunjung dari provinsi tetangga seperti Riau, Kepri, Bengkulu, Sumsel, Jambi dan Sumut. Tak lama lagi diprediksi Padangpanjang akan menggeser dominasi Bukiktinggi sebagai kota tujuan wisata utama di Sumbar, yang saat ini masih menang karena memiliki fasilitas hotel yang lengkap (55 unit), sehingga wisatawan yang ingin ke Padangpanjang pun masih harus menginap di Bukiktinggi.

Semua itu karena Mifan, Minang Fantasy, water park (taman air) seluas 10 hektar yang dibuka di lokasi Minangkabau Village lama, tepatnya di Kelurahan Silaiang Bawah, Kecamatan Padangpanjang Barat, Kota Padangpanjang. Sejak dibuka Juli 2008, ratusan ribu pengunjung sudah menikmati sensasi air yang disajikan oleh 9 wahana kolam air (kolam luncur spiral, kolam luncur lurus, kolam anak, ember tumpah, kolam ombak, kolam arus, kolam renang Niagara, ban elektrik, dan sekitar 10 wahana lainnya seperti bom bom car, karosel, kincir putar, teko putar, jet coaster mini, kereta wisata, bumper boat, camping ground, outbound dan banyak lagi yang lain.

Dari Padang jaraknya hanya 68 kilometer dan dari Bukiktinggi lebih dekat lagi hanya 13 kilometer. Tarif masuknya juga murah, hanya Rp35 ribu. Kalau ingin menikmati semua wahana tanpa harus membeli tiket lagi di setiap wahana, yang harga rata-ratanya Rp10 ribu, tersedia tiket terusan yang harganya Rp75 ribu per orang. Harga-harga ini tidak berlaku untuk anak-anak di bawah 2 tahun, yang tentu saja memang belum bisa menikmati sensasi Mifan. Ya iyalah, bisa apa anak umur 2 tahun, masuk kolam juga langsung lewat.

Bandingkan dengan biaya yang harus Anda keluarkan untuk menikmati water park sekelas Mifan yang rata-rata baru ada di Jawa dan Bali. Ke Gelanggang Renang Dufan (Dunia Fantasi), Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta saja misalnya, Anda harus keluar uang paling sedikit Rp5 juta per orang untuk transportasi pp, akomodasi dan makan minum saja, belum biaya emosi dan biaya perangai (tau kan maksudnya?).

Mifan sebenarnya dibuka setiap hari, mulai jam 08.00 WIB, sampai pukul 20.00 WIB, tapi pengunjung lebih banyak datang di hari libur. Minggu 21 Desember lalu, pengunjung sudah membludak pada pukul 09.00 WIB, mereka berdatangan dari Padang, Pariaman, Maninjau, Pasaman, Pariaman, Bukiktinggi, Payokumbuah, Solok, Sawahlunto, Sawahlunto Sijunjuang, Dharmasraya, Sitiung, Solok Selatan, Painan, Bangkinang, Pekanbaru, Bengkulu, Palembang dan lain-lain.

Banyak yang bawa tikar dan rantang makanan sendiri, karena soal yang satu ini memang masih minim di Mifan. Ada satu rumah makan, tapi tampaknya tak begitu diminati pengunjung, mungkin karena sama saja dengan rumah makan di luar Mifan dan susananya kaku sekali dan mungkin mahal—baca tak wajar harganya--juga. Jadi tak ada daya tariknya makan di situ.

Main Air Sepuasnya
Meski banyak sekali wahana di Mifan, wahana airnya lah yang lebih digilai pengunjung. Warman (41), pengunjung dari Bangkinang, Riau, mengatakan wahana air di Mifan tidak kalah asyiknya dibanding Dufan, atau water boom di Bali. Hal ini dibenarkan Drs Zulkarnain Harun MSi, Kepala Dinas Pariwisata Padangpanjang yang waktu itu—Minggu 21 Desember--sedang berada di Palopo, Sulawesi Selatan.

“Mifan ini water park nomor.2 terbaik di Indonesia, dan nomor satu di Sumatra,” katanya. Im Depry, mitra Mifan dari Bank Bukopin membenarkan dan menambahkan, kualitas air di Mifan selalu dijaga dengan baik. “Biaya perawatan wahana air di Mifan sangat besar, berkisar Rp2 juta – Rp5 juta per hari,” katanya. Karena itu wajar kalau dikatakan bahwa selain segar, air di Mifan juga sehat, tak kan menimbulkan iritasi atau ruam di kulit, meski digunakan oleh sampai 10 ribu pengunjung setiap hari, seperti jelang lebaran kemarin.

Shanti (18), pengunjung dari Pekanbaru lain lagi komentarnya. “Kolam ombak sungguh asyik, kita seperti merasa di laut betulan, meski tentunya lebih aman, apalagi ada pelampung besar dan safeguard, pokoknya kami benar-benar enjoy di Mifan ini,” katanya sambil merangkul Andre (10), adik laki-lakinya. Ada dua jenis pelampung, single dan double. Single Rp10.000, double Rp15.000. Jumlahnya banyak sekali, semua pasti kebagian.

Setiap wahana di Mifan memang dikawal safe guard, masing-masing satu untuk setiap wahana. Mereka selalu waspada dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Yang lebih profesional, di Mifan juga siaga sebuah ambulans, dengan dua tenaga media dan dua supir. Menurut Eky Harjoni Amd. Kep, paramedis yang bertugas hari itu, ambulans tersebut ditempatkan di situ atas kerjasma Mifan dan RSUD Padangpanjang. Tersedia fasilitas medis pendukung seperti obat-obatan dan perangkat P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).

“Kasus-kasus yang kami tangani selama ini antara lain luka ringan, lecet, trauma, gagal nafas, dan semacam itu, kalau yang berat-berat seperti serangan jantung langsung dibawa ke RSUD untuk mendapat perawatan di IGD (Instalasi Gawat Darurat),” kata Eky. Dia menambahkan rata-rata dalam sehari mereka menelayani 10 pasien. “Tapi belum pernah ada yang parah, rata-rata cedera ringan dan semoga tetap begitu.” Ya jangan sampai ada yang meninggal di Mifan lah, soalnya ngggak pas banget untuk dijadikan lokasi meninggal.

Hotel
Penginapan adalah masalah besar bagi Padangpanjang, terutama untuk menampung pengunjung Mifan yang makin lama makin banyak, karena peningkatan jumlah wisatawan ke Padangpanjang, menurut Zulkarnain Harun, sudah sangat signifikan. Meski belum bisa memberi angka, Zul memastikan peningkatan jumlah pengunjung sangat drastis, tapi Padangpanjang belum untung, karena uang untuk hotel masih dikeruk Bukiktinggi.

“Kita sangat rugi, karena belum punya hotel yang representatif, pengunjung masih menginap di Bukiktinggi,” ungkap Zul.

Padangpanjang memang belum punya hotel satupun, penginapan dan wisma ada sekitar 6 unit, tapi kondisinya pas-pasan, belum cocok untuk wisatawan, karena lebih ditujukan untuk pedagang keliling. “Kamar mandinya di luar, mandinya pakai ember dan gayung, kalaupun ada yang di dalam, kamar mandi dan toiletnya sempit, sehingga tidak nyaman digunakan,” ujar Isril, warga Silaiang Bawah. Tarifnya rata-rata murah, hanya Rp50 ribu – Rp60 ribu, tapi ya itu tadi, minus kenyamanan. Banyak nyamuk sih, belum bau dindingnya yang apak.

Dalam kawasan Mifan sendiri ada 5 rumah gadang yang disewakan. Semalam tarifnya Rp2 juta, tapi rumah gadang ini ibarat penthouse di hotel-hotel berbintang, karena memiliki dapur sendiri, ruang tamu, beranda, ruang makan, ruang tengah,kamar mandi besar dan dua kamar tidur. Dua keluarga dengan 20 personil bisa menginap di sini, atau sekitar Rp100 ribu per orang.

Tapi pengunjung masih kurang berminat karena fasilitasnya minim. Tak ada TV berlangganan, malam sangat sepi tak ada atraksi apapun (jadi betul-betul hanya untuk tidur, kecuali bikin acara sendiri seperti bakar-bakar ayam dan ikan (tapi nggak smapaibakar-bakar Mifan lah), nyanyi-nyanyi karakoean dan lain-lain), kamar mandi dan toilet terbatas, meski toilet di Mifan rata-rata bersih dan cukup banyak, tapi jauh dari rumah gadang tempat menginap.

“Klien kami dari Chevron atau RAPP sering mengeluhkan minimnya fasilitas hotel ini, kalau ada investor yang mau membuka hotel atau penginapan yang lebih sesuai dengan kebutuhan wisatawan, pasti kami dukung,” kata Zulkarnain. Benar Elfa?

Yang datang ke Mifan memang bukan keluarga saja, tapi juga rombongan dari sekolah, perguruan tinggi, perusahaan, atau organisasi massa. Untuk kelompok ini ada lagi diskon khusus, sekitar 10 – 20 persen. Minggu 21 Desember kemarin rombongan dari ACC (perusahaan pembiayaan otomotif) dan MAN Bangkinang terlihat dalam kerumunan massa. Mereka membuat acara sendiri.

Makan Enak
Kalau Anda dan keluarga tak membawa makanan dari rumah, tak masalah. Setelah capek menikmati sensasi air di obyek wisata seharaga Rp115 milyar ini, Anda bisa ke RM Pak Datuk atau Sate Mak Syukur. Tak sampai 5 menit dari lokasi. Nyam nyam, dengan sekitar Rp20.000 per orang Anda sekeluarga sudah bisa makan enak sekenyangnya. Makanya, tunggu apa lagi ayooo buruan ke Mifan!

0 komentar:

Post a Comment