Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  #  |  need help ?

Yang Kembali Bersemangat

Written By imran rusli on Friday, January 16, 2009 | 11:31 PM

Keputusan MK mengenai suara terbanyak mau tak mau menggembirakan caleg di nomor sepatu (nomor urut besar), mereka yang sebelumnya loyo kini bersemangat lagi, bahkan menurut wartawan kami Bambang Sagurung, caleg-caleg tersebut bersemangat 45 kembali.

Oleh Imran Rusli

Yan Winnen Sipayung adalah caleg DPRD Mentawai Dapil III nomor urut 6 dari PDIP. Sebelum putusan MK keluar, Yan sedikit tak bersemangat karena penetapan nomor urutnya dinilai kurang adil, tapi karena loyal pada partai Yan pasrah saja.

Tapi setelah keputusan MK tentang penggunaan mekanisme suara terbanyak pada Pemilu 2009, Yan yang sekarang anggota DPRD Mentawai, bersemangat lagi, karena menurut dia memang sistem dan mekanisme inilah yang seharusnya dipakai dalam pemilu.

“Pada hakikatnya pemilu itu tetap suara terbanyak, karena lebih adil dan proporsional,” katanya.

Untuk itu, Yan akan mulai memikirkan menggunakan strategi khusus untuk mendapatkan kepercayaan rakyat. “Dan strategi untuk Mentawai ini tidak bisa model bim sala bim. Caleg Mentawai ini bukan di Amerika, atau Prancis dan lainya. Masyarakat juga menyadari dan dapat menilai karena masyarakat sekarang sudah realistis, yang saya kuatirkan sekarang hanyalah apakah masyarakat mengerti tentang pemilu dan apakah cukup waktu untuk mensosialisasikan pemilu ini kepada masyarakat,” ungkapnya.

Maksud Yan mungkin soal teknis pemberian suara yang memang bermasalah sejak dari KPU Pusat di Jakarta.

Dari Kita untuk Kita
Maralus Sinurat, caleg DPRD Provinsi, Dapil Padang-Mentawai, nomor urut 3 dari PDIP sepakat, menurut dia, keputusan MK membuat semua caleg bersemangat untuk berjuang , mengeluarkan biayapun tak ragu-ragu lagi, juga simpatisan makin semangat dan bahkan berani berkorban materi dulu asal caleg yang diinginkannya bisa duduk di dewan.

“Semua jadi bersemangat, kita juga tak ragu lagi mengalokasika dana, sebab hasilnya jelas-jelas untuk kita bukan buat caleg di atas kita,” katanya.

Masalahnya, menurut Maralus, masyarakat sudah trauma. “Pada pemilu 2004 ada caleg yang berhasil duduk dari suara masyarakat Mentawai—yang juga belum tentu diperuntukkan bagi dia, tapi jatuh ke dia karena dia di nomor jadi--tapi tak mau memperjuangkan aspirasi masyarakat Mentawai, bahkan tidak mau ke Mentawai,” katanya.

“Sekarang kesempatan bagi masyarakat Mentawai untuk membulatkan suara untuk satu dua orang sebagai perwakilan yang telah dikenal dan mengenal Mentawai yang akan membawa aspirasi Mentawai untuk diperjuangkan di dewan provinsi,” tambah dia.

Sedangkan Juanidi, caleg DPRD Mentawai Dapil Siberut nomor urut 4 dari Partai Gerindra mengatakan keputusan MK membuat semua caleg giat berusaha memperoleh suara lebih banyak, “karena suara itu mutlak untuk kita,” katanya pada Bambang Sagurung dari Puailiggoubat.

Dia berharap masyarakat memilih orang yang mereka kenal dan mengenal mereka. Strategi yang dipilihnya adalah melibatkan diri secara langsung ke tengah masyarakat.

0 komentar:

Post a Comment