Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  #  |  need help ?

Mulok Bumen Wajib Diterapkan

Written By imran rusli on Wednesday, November 26, 2008 | 1:38 AM

Syaiful Jannah, Kepala Seksi Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengakui Disdik wajib mendukung Bumen (Budaya Mentawai) sebagai mata ajar mulok (muatan lokal) di sekolah-sekolah sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang disusun sekolah-sekolah di Mentawai, karena itu Disdik tak bisa main-main, karena seperti kata Kortanius Sabelekake’, kalau kewajiban itu tak dilaksanakan Disdik berdosa pada masyarakat Mentawai.

Hal itu dikatakan Kortanius, Ketua DPRD Mentawai, dalam ‘Seminar Muatan Lokal Budaya Mentawai, Peluang danTantangan Penerapan Muatan Lokal Budaya Mentawai’ yang digelar Panitia Pagelaran Budaya Mentawai 2008 dari YCM, di Dusun Mapaddegat, Jumat (14/11).

“Kalau hukumnya wajib, dosa dong kalau Disdik tidak merealisasikannya?” gugatnya santai.

Rivai Lubis, Kepala Divisi Hukum dan Kebijakan YCM yang didaulat menjadi moderator seminar ikut ‘mengompori’. “Semua pihak harus mendukung Disdik mewujudkan penerapan Bumen sebagai mulok di sekolah-sekolah Mentawai, agar dosa Disdik bisa dikurangi,” katanya.

Dikatakan Syaiful, sebenarnya Disdik Mentawai sudah merencanakan beberapa bahan mulok yang menurut dia bukan hanya Bumen.

“Mulok itu bukan hanya budaya, tetapi juga kesehatan, kelautan, lingkungan dan sebagainya yang potensial di daerah itu,” katanya. “Jadi kami sudah siapkan beberapa bahan mulok soal lingkungan bersama Coremap, juga beberapa hal lagi untuk mulok lingkungan,” katanya. Masalahnya itu tadi, ada keterbatasan SDM untuk melaksanakan mulok tersebut, katanya. Syaiful menolak menjelaskan lebih rinci kebijakan instansinya. “Itu sudah di luar kapasitas saya, maaf,” katanya.

Menguatnya desakan masyarakat yang mengemuka di arena seminar membuat pihak Disdik gerah juga. Sermon Sakerebau, Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Mentawai, yang sejak semula mendukung penerapan Bumen, mengatakan sebaiknya semua perdebatan dihentikan, karena tak ada gunanya.

Dia lalu memberi gambaran apa yang akan dilakukan Disdik ke depan, yakni membuat tim baru untuk mewujudkan Bumen sebagai mulok yang akan diajarkan di sekolah-sekolah yang ada di Mentawai. “Tim tersebut harus sudah menghasilkan tahun 2009,” katanya.

0 komentar:

Post a Comment