TALU—Sebanyak 27 orang pengurus KSPW WU (Koperasi Simpan Pinjam Wanita Warga Ulu Jami) Cempaka, dari Kelurahan Ulu Jami Jakarta Selatan menikmati malam pertama dari agenda wisata lima hari mereka di Talu, KecamatanTalamau, Pasaman Barat, Jumat (22/10).
Rombongan tur yang tiba di Talu sekitar pukul 19.00 WIB disambut meriah di Rumah Godang Tuanku Bosa Suku Jambak, Koto Dalam. Mereka diterima para pejabat Pasaman Barat, Muspika Talamau, Wali Nagari Talu Jufri Ssos dan Sinuruik Drs Masrivelli, serta tentu saja Tuanku Bosa XIV—Pucuk Adat Talu—dr Fadlan Maalip dan tokoh-tokoh masyarakat Talu lainnya. Dua pejabat yang hadir adalah Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Hasnal dan Kepala Dinas Pendidikan Hendri, sedangkan Muspika Talamau antara lain Camat Syafruddin dan Kapolsek Talamau Iptu Mushendra.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pasaman Barat mengungkapkan kegembiraanya terhadap kunjungan ibu-ibu dari Ulujami, Jakarta Selatan ini. “Wisata Pasaman Barat terus berbenah, salah satu andalan kita adalah Rumah Godang Tuanku Bosa Suku Jambak ini dan Tobek Godang di atas bukit, di Rumah Godang orang dapat menikmati wisata budaya seperti tari-tarian, musik tradisional, randai, pencak silat, ronggeng dan prosesi macam-macam ritual adat, sementara di Tobek Godang orang bisa menikmati wisata alam seperti mincing, main perahu, mengamati belibis, dan saya dengar akan ada fasilitas outbond juga, semoga ibu-ibu mendapat kesan tak terlupakan dari Talu,” katanya.
Ibu-ibu dari Ulu Jami ini sangat terharu disambut begitu antusias. “Kami sangat terharu sekaligus bangga mendapat sambutan seperti ini, sambutan yang sangat luar biasa dan jauh dari bayangan kami, sudahlah menikmati panorama alam Minang yang indah dengan air sungainya yang jernih, disuguhi hidangan lezat dan unik, eh masih ditambah pula dengan sambutan yang mengesankan,” kata Linarni Ningsih, Ketua Badan Pengawas KSPW Cempaka dalam sambutannya.
Tuanku Bosa XIV, dr Fadlan Maalip menjelaskan, bahwa ibu-ibu KSPW Cempaka merupakan rombongan pertama dari Jakarta yang sampai ke Rumah Godang Tuanku Bosa Suku Jambak. “Sebelumnya ada rombongan berjumlah 85 orang yang berencana datang Juli lalu, tapi tidak jadi karena kendala transportasi, padahal kami sudah siapkan sambutan untuk 150 orang, jadi ibu-ibulah jadinya yang pertama datang dari Jakarta,” katanya.
Menurut Ketua KSPW Cempaka Rosita Emilia, kunjungan ke Talu merupakan tujuan hari pertama dalam lima hari tur yang direncanakan. Obyek wisata yang disasar di sini adalah wisata alam dan budaya, mengingat Talu dikenal dengan sumber air panas dan seni budayanya, seperti ronggeng dan pencak silat.
“Rumah godang Talu merupakan target utama karena kami sudah mendengar kabar dibangunnya rumah gadang ini oleh Tuanku Bosa XIV, kabarnya ini rumah gadang yang lengkap dengan berbagai pernik-pernik budaya khas Talu, seperti baju kebesaran raja Talu, songkok, tongkat, persenjataan dan lain-lain,” kata wanita kelahiran Talu yang malam itu sempat melepas rindu dengan menyanyikan lagu ‘Rang Talu’ bersama beberapa pengurus lainnya diiringi talempong dan suling dari para seniman Rumah godang.
KSPW Cempaka adalah koperasi wanita yang tergolong sukses. Didirikan tahun 1985, kini—25 tahun kemudian–sudah memiliki 450 anggota dan simpanan anggota Rp2 milyar. “Kami juga sudah membangun gedung sendiri, berupa ruko tiga lantai di Ulu Jami,” ungkap Rosita.
Tur ke obyek wisata ini merupakan kebijakan pengurus dan dilakukan sekali dua tahun. “Pengurus kan tidak digaji, jadi setiap kali usai rapat tahunan kami dapat hadiah, tapi kami tidak membagi SHU (Sisa Hasil Usaha) dalam bentuk uang, tapi menggunakannya seperti ini, jalan-jalan ke tempat-tempat wisata, tahun 2008 kami ke Bali,” ujar Rosita lagi. Koperasi ini memiliki beberapa usaha, antara lain catering.
Bendahara KSPW Cempaka Suhartini membenarkan. “Kalau dibagi dalam bentuk uang kan besarannya beda-beda, jadi supaya menyenangkan semua kami pilih bertamasya sama-sama, dan Sumatera Barat ini ternyata sangat indah, masih banyak sungai berair jernih,” katanya.
Sabtu (23/10) rombongan melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi. “Sebelum itu kami ke Maninjau, ingin merasakan lewat di Kelok 44 yang terkenal itu,” tambah dia. Tur wisata ibu-ibu KSPW Cempaka ini menggunakan jasa Titian Tour yang berbasis di Bukittinggi. ran