Sadam Husein sudah dihukum gantung dan dimakamkan di kampung halamannya. Tamat juga riwayat diktator yang tangannya berkuah darah rakyatnya sendiri itu. Baguslah, kalau tidak orang ini takkan henti-hentinya mempermalukan Islam. Menyerang Iran dan Kuwait, memperkosa para wanitanya, membunuh orang Kurdi dan menantu sendiri, menantang Amerika lalu bersembunyi di balik perempuan dan anak-anak, terakhir sembunyi dari bunker ke bunker, lalu tertangkap bak maling ayam di salah satu bunker! benar-benar mempermalukan Islam saja kerjanya, apalagi kalau diingat Islam punya panglima perang yang gagah berani sekaligus punya hati, seperti Muhammad SAW, Khalid bin Walid, Umar bin Khatab, Tariq bin Ziad. Dibanding pahlawan-pahlawan Islam ini, Saddam tak ubahnya kucing kurap. Dia tak ada bedanya dengan Muamar Khadafi, suka berlindung di balik perempuan dan anak-anak juga.
Lantas apa hubungannya dengan Adam Air? Jelas tak ada, tapi namanya nulis di blog ya suka-suka gua he he. Adam Air katanya mungkin disabotase. Oleh siapa kalau ya? Apa mungkin Garuda, Merpati, Mandala atau sesama maskapai penerbagan gurem lainnya? Maklum prestasi Adam Air tergolong kinclong dan mungkin telah mengusik piring maskapai lain yang sudah lebih dulu eksis? Atau jangan-jangan ada sasaran tertentu yang menumpang di pesawat itu? Karena tak ada racun yang pas seperti yang digunakan untuk membunuh Munir, Baharuddin Lopa dan Jendral Agus Wirahadikusumah, maka dipakailah bom, toh bom sangat gampang dibuat, orang-orang desa macam Amrozi dan kawan-kawan saja bisa, masa orang kota tidak? Tapi ini kan belum pasti. Siapa tahu Adam Air memang jatuh ke gunung atau kelaut, cuma anehnya kok pesawat itu tak bisa dipasangi pelacak seperti yang banyak dipakai di film-film aksi Hollywood, sehingga kalau jatuh atau meledak bangkainya bisa ditemukan dengan cepat. Jangan tanya kotak hitam lah, sejak zaman Garuda jatuh di perairan Pesisir Selatan, Sumbar (Aie Haji) yang membunuh anak mantan Menko Kesra H Azwar Anas, tahun berapa lupa, yang namanya hasil pemeriksaan kotak hitam itu tak pernah diumumkan, padahal periksanya sampai ke Australia segala.
Celakanya, peristiwa Adam Air sekaligus membuka fakta bahwa kita tak punya sistem radar yang mumpuni, bahkan kapal pakai sonar pun dianggap sudah sangat hebat (terbiasa beli kapal bekas sih). Itu artinya ruang udara kita terbuka lebar untuk lalu lintas narkoba (tak usahlah bilang musuh segala, karena zaman sekarang tidak ada negara yang bisa seenaknya menginvasi negara lain tanpa mengundang kecaman dan protes dari masyarakat inetrnasional), dan human trafficking. Ampuuuuuuuuuuuuun!
Lantas apa hubungannya dengan Adam Air? Jelas tak ada, tapi namanya nulis di blog ya suka-suka gua he he. Adam Air katanya mungkin disabotase. Oleh siapa kalau ya? Apa mungkin Garuda, Merpati, Mandala atau sesama maskapai penerbagan gurem lainnya? Maklum prestasi Adam Air tergolong kinclong dan mungkin telah mengusik piring maskapai lain yang sudah lebih dulu eksis? Atau jangan-jangan ada sasaran tertentu yang menumpang di pesawat itu? Karena tak ada racun yang pas seperti yang digunakan untuk membunuh Munir, Baharuddin Lopa dan Jendral Agus Wirahadikusumah, maka dipakailah bom, toh bom sangat gampang dibuat, orang-orang desa macam Amrozi dan kawan-kawan saja bisa, masa orang kota tidak? Tapi ini kan belum pasti. Siapa tahu Adam Air memang jatuh ke gunung atau kelaut, cuma anehnya kok pesawat itu tak bisa dipasangi pelacak seperti yang banyak dipakai di film-film aksi Hollywood, sehingga kalau jatuh atau meledak bangkainya bisa ditemukan dengan cepat. Jangan tanya kotak hitam lah, sejak zaman Garuda jatuh di perairan Pesisir Selatan, Sumbar (Aie Haji) yang membunuh anak mantan Menko Kesra H Azwar Anas, tahun berapa lupa, yang namanya hasil pemeriksaan kotak hitam itu tak pernah diumumkan, padahal periksanya sampai ke Australia segala.
Celakanya, peristiwa Adam Air sekaligus membuka fakta bahwa kita tak punya sistem radar yang mumpuni, bahkan kapal pakai sonar pun dianggap sudah sangat hebat (terbiasa beli kapal bekas sih). Itu artinya ruang udara kita terbuka lebar untuk lalu lintas narkoba (tak usahlah bilang musuh segala, karena zaman sekarang tidak ada negara yang bisa seenaknya menginvasi negara lain tanpa mengundang kecaman dan protes dari masyarakat inetrnasional), dan human trafficking. Ampuuuuuuuuuuuuun!
9:15 PM | 0
komentar
